Zaman sekarang sebagian besar
mahasiswa setelah lulus kuliah lebih memilih untuk “Mencari suatu Pekerjaan”
ataupun bekerja pada suatu perusahaan atau lembaga baik dari pemerintah maupun swasta,
dibandingkan untuk menciptakan pekerjaan sendiri atau yang sering disebut
dengan berwirausaha. Fakta di lapangan menunjukkan antara pelamar pekerjaan
dengan lapangan kerja tidak sebanding bahkan melampaui batas normal. Di
Indonesia masih banyak pelamar kerjanya dibanding lapangan kerja yang tersedia,
sehingga mengakibatkan pengangguran di kalangan terdidik yang semakin lama
semakin besar kuantitasnya.
Menurut penelitian Mc. Clelland dikemukakan bahwa untuk menjadi Negara yang
maju sedikitnya ada 2% dari seluruh penduduknya adalah seorang wirausaha. Tahun
2007 yang lalu jumlah wirausaha di Indonesia baru pada capaian 0,18% sedangkan
di Singapura sudah mencapai 7,2%. Hal ini menunjukkan Negara Indonesia masih
kekurangan para entrepreneur.
Banyak alasan dan pendapat mereka yang takut dalam berwirausaha, salah
satunya karena berbagai mitos di kalangan masyarakat bahwa menjadi wirausahawan
mudah bangkrut, penghasilannya tidak pasti, ketegangan mental yang tinggi,
serta pandangan negatif orang lain jika belum sukses. Hal itulah yang cukup
mengganggu dan sering menimbulkan rasa ketakutan yang luar biasa dan kemudian
orang berusaha menghindarinya. Sebaliknya, jika seseorang mampu berpikir jernih
bahwa dengan berwirausaha ada beberapa kelebihan yang bisa didapatkan yaitu
peluang sangat besar dan tidak terbatas untuk mendapatkan keuntungan yang
sebesar-besarnya, peluang dalam melakukan perubahan, serta dapat melakukan
bisnis sesuai dengan kesukaan diri masing-masing. Untuk itu perlu dibutuhkan
pengetahuan yang mendalam tentang seluk-beluk dalam dunia kewirausahaan.
Untuk
menumbuhkan jiwa wirausaha berbasis entrepreneurship ini memang dapat ditempuh
dengan berbagai cara. Diantara cara-cara yang dimaksudkan yaitu dengan jalan
mengikuti seminar tentang kewirausahaan (entrepreneurship), sering membaca
biografi orang-orang sukses, membiasakan diri untuk bersurvival di tempat yang
masih asing baginya, membiasakan hidup mandiri, serta yang paling penting yaitu
membiasakan untuk menumbuhkan rasa saling peduli terhadap sesama. Bagi
mahasiswa ,perlu diadakan mata kuliah tentang kewirausahaan dibarengi dengan
praktiknya . Peran pemerintah memberikan bantuan modal kepada mahasiswa untuk
berwirausaha juga sangat dibutuhkan.
Perkembangan di era globalisasi ini menuntut kita untuk mencari terobosan
dengan menanamkan sedini mungkin mengenai nilai-nilai kewirausahaan terutama
bagi kalangan terdidik, terlebih lagi bagi warga Perguruan Tinggi. Penanaman
nilai-nilai kewirausahaan bagi banyak orang diharapkan mampu menumbuhkan jiwa
kreativitas untuk berbisnis atau berwirausaha sendiri dan tidak tergantung pada
pencarian kerja yang semakin hari semakin ketat persaingannya. Nilai-nilai
tersebut berguna bagi pengusaha pemula untuk memberikan pondasi yang kuat dari
usaha yang digeluti serta menciptakan inovasi dan kreativitas sehingga produk
yang dihasilkan dapat diterima pasar dengan baik. Itu semua berawal dari suatu
pengelolaan ide bisnis sehingga didapatkan peluang usaha yang maksimal.
REFERENSI:
http://agritech-studyclub.blogspot.com/2012/04/tips-menumbuhkan-jiwa-entrepreneurship.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar