Jumat, 23 November 2012

Sudahkah UKM Menjadi Motor Pertumbuhan Ekonomi Indonesia?


Menurut saya, UKM sudah menjadi motor pertumbuhan ekonomi di Indonesia, namun praktiknya belum maksimal. Hal ini terbukti dari pertumbuhan sektor UKM dari tahun 2005 hingga 2009 sebesar 24,01%, sedangkan Usaha Besar hanya 13,26% pertumbuhannya. UKM mempunyai andil besar dalam menyumbang jumlah PDB di Indonesia. Misalnya pada data Kementerian Negara Koperasi dan UKM di tahun 2009, di mana UKM memiliki porsi sebesar 58,17% terhadap jumlah PDB. Data ini memperlihatkan peran besar UKM dalam pertumbuhan serta pembangunan ekonomi Indonesia
Banyak masyarakat Indonesia menggantungkan hidup dari usaha-usaha kecil. Disamping mampu bertahan dalam keadaan krisis ekonomi, UKM juga mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan pekerjaan, menurunkan tingkat kemiskinan, dan meningkatkan kemakmuran rakyat.
Peranan UKM dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia namun belum maksimal, karena mayoritas pelaku UKM belum berfikir kedepan. Mereka menjalankan usaha nya semata-mata untuk bertahan hidup ,bukan untuk maju dan berkembang.
Hal ini disebabkan oleh beberapa hambatan, antara lain masalah perizinan, modal dan Sumber Daya Manusia. Banyak UKM-UKM yang tidak bisa maju dan berkembang karena terbentur masalah modal dan juga perizinan.  Solusi dari pemerintah dengan memberikan pinjaman modal ,Kredit usaha rakyat (KUR) dll, sepertinya tidak banyak membantu, malah terkesan memberatkan para pelaku UKM. Pinjaman modal dengan bunga yang tinggi dan syarat seperti jaminan surat-surat berharga ,terkadang tidak bisa disanggupi oleh pengusaha UKM.
Selain itu perusahaan monopoli juga lebih dominan di Indonesia, seharusnya perusahaan –perusahaan besar bisa bersinergi dan merangkul Usaha kecil. Menjamurnya Minimarket modern seperti alfamart dan indomart, keberadaanya dinilai dapat mematikan UKM, seharusnya pemerintah daerah dapat membatasi pembangunan minimarket tersebut.
Sebenarnya saat ini pemerintah dengan Kementrian Koperasi dan UKM, telah fokus dan memberikan perhatian terhadap UKM. Terbukti dari program-program yang sering disosialisasikan di tv, seperti program PMP (Pelatihan ,Modal dan Pemasaran) bagi UKM.    
Namun, sekarang kita lihat masalah terbesar bagi para pelaku UKM adalah modal dan perizinan. Seharusnya pemerintah dapat membantu memberikan pinjaman dengan bunga yang rendah dan tidak memberikan syarat-syarat jaminan yang memberatkan UKM. Perusahaan – perusahan besar di Indonesia diharapkan dapat bersinergi dan merangkul usaha-usaha kecil.
Referensi:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar