Minggu, 27 April 2014

TUGAS 3 - TEORI TENTANG PERBEDAAN KARANGAN




TEORI
TENTANG PERBEDAAN KARANGAN


Pengertian Karangan

Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.

Karangan adalah penjabaran suatu gagasan secara resmi dan teratur tentang suatu topik atau   pokok bahasan. Karangan diartikan pula dengan rangkaian hasil pikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk tulisan yang teratur.

Jenis-Jenis Karangan

a.      Berdasarkan teknik pemaparannya :

1.   Narasi
Karangan narasi biasanya dihubung-hubungkan dengan cerita. Oleh sebab itu, sebuah karangan narasi banyak kita temukan dalam novel, cerpen, atau hikayat.

Ciri-ciri karangan narasi :
Karangan narasi menyajikan serangkaian berita atau peristiwa dan disajikan dalam urutan waktu serta kejadian yang menunjukkan peristiwa awal sampai  akhir. Narasi menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian, Latar (setting) digambarkan secara hidup dan terperinci.


2.   Deskripsi
Karangan ini melukiskan apa yang terlihat di depan mata. Jadi, karangan ini bersifat tata ruang atau tata letak. Dengan kata lain, deskripsi berurusan dengan hal-hal kecil yang tertangkap oleh pancaindera.

Ciri-ciri karangan deskripsi :

Karangan deskripsi melukiskan atau menggambarkan suatu objek tertentu dan bertujuan untuk menciptakan kesan atau pengalaman pada diri pembaca agar  seolah-olah mereka melihat, merasakan, mengalami atau mendengar, sendiri suatu objek yang  dideskripsikan . Sifat penulisannya objektif karena selalu mengambil objek tertentu, yang dapat berupa  tempat, manusia, dan hal yang dipersonifikasikan, dan penulisannya dapat menggunakan cara atau metode realistis (objektif), impresionistis (subjektif), atau sikap penulis.

3.   Eksposisi  
Karangan eksposisi adalah bentuk karangan yang memaparkan, memberi keterangan, menjelaskan,memberi informasi sejelas-jelasnya mengenai suatu hal.

Ciri-ciri karangan eksposisi :

Karangan eksposisi menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya, menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi (data faktual), pada karangan eksposisi tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan kehendak serta menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektif terhadap fakta yang ada dan menunjukkan sebuah peristiwa yang terjadi atau tentang proses kerja sesuatu

4.   Argumentasi
Karangan argumentasi adalah karangan yang isinya bertujuan meyakinkan atau mempengaruhi pembacaterhadap suatu masalah dengan mengemukakan alasan, bukti, dan contoh nyata.

Ciri-ciri karangan argumentasi :

Karangan argumentasi berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran gagasan pengarang   sehingga    kebenaran itu diakui oleh pembaca. Pembuktian dilengkapi dengan data, fakta, grafik, tabel, gambar . Dalam argumentasi pengarang berusaha mengubah sikap, pendapat atau pandangan pembaca.



5.   Persuasi
Karangan persuasi adalah karangan yang tujuannya untuk membujuk pembaca agar mau mengikuti kemauan atau ide penulis disertai alasan bukti dan contoh konkrit.

Ciri-ciri karangan persuasi :
a.   Terdapat himbauan atau ajakan
b.   Berusaha mempengaruhi pembaca


b.      Berdasarkan Sifatnya :

1.        Karangan Ilmiah

Karangan ilmiah biasa disebut karya ilmiah, yakni laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh sesorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat  keilmuan.

Ciri-Ciri Karangan Ilmiah

Objektif : Keobjektifan ini menampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga setiap pernyataan atau simpulan yang disampaikan berdasarkan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapa pun dapat mengecek (memverifikasi) kebenaran dan keabsahannya.

Netral : Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan-kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan yang bersifat mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca perlu dihindarkan.

Sistematis : Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya. Dengan cara demikian, pembaca akan bisa mengikutinya dengan mudah alur uraiannya.

Logis : Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data digunakan pola induktif; sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis digunakan pola deduktif.

Menyajikan Fakta : Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus faktual, yaitu menyajikan fakta. Oleh karena itu, pernyataan atau ungkapan yang emosional (menggebu-gebu seperti orang berkampanye, perasaan sedih seperti orang berkabung, perasaan senang seperti orang mendapatkan hadiah, dan perasaan marah seperti orang bertengkar) hendaknya dihindarkan.

Tidak Pleonastis : Maksudnya kata-kata yang digunakan tidak berlebihan alias hemat kata-katanya atau tidak berbelit-belit (langsung tepat menuju sasaran).

Bahasa Menggunakan Ragam Formal : Gaya bahasa yang digunakan dalam penelitian berupa bahasa ragam formal yang sesuai dengan ejaan yang disempurnakan.


Macam-macam Karangan Ilmiah
a)       Makalah
b)       Artikel
c)        Skripsi
d)       Tesis
e)       Disertasi

Tujuan dari pembuatan karangan ilmiah, antara lain :
a)       Memberi penjelasan
b)       Memberi komentar atau penilaian
c)        Memberi saran
d)       Menyampaikan sanggahan
e)       Membuktikan hipotesa


2.        Karangan Semi ilmiah (Populer)

Sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan yang ditulis dengan bahasa konkrit dan formal, kata-katnya teknis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya.
Sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintetis-analitis biasanya digunakan dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman, dan cerpen.


Ciri-ciri karangan semi ilmiah, yaitu :
a)      Ditulis berdasarkan fakta pribadi
b)      Fakta yang disimpulkan subjektif
c)       Gaya bahasa formal dan popula
d)      Mementingkan diri penulis
e)      Melebih-lebihkan sesuatu
f)        Usulan-usulan bersifat argumentative
g)      Bersifat persuasive


3.        Karangan Non-ilmiah

Karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang populer atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).

Karangan Non-Ilmiah memiliki sifat :
a.       Emotif
kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
b.      Persuasif
Penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.
c.       deskriptif
Pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
d.      Kritik tanpa dukungan bukti.


 Jenis-jenis Karangan Non-Ilmiah :
a.    Anekdot
b.    Opini
c.     Dongeng
d.     Hikayat
e.     Cerpen
f.       Novel
g.     Roman
h.     Naskah drama.


  Ciri-ciri Karya Tulis Non-Ilmiah :
a.        Ditulis berdasarkan fakta pribadi,
b.        Fakta yang disimpulkan subyektif,
c.         Gaya bahasa konotatif dan populer,
d.        Tidak memuat hipotesis,
e.        Penyajian dibarengi dengan sejarah,
f.          Bersifat imajinatif
g.        Situasi didramatisir,
h.        Bersifat persuasif.
i.          Tanpa dukungan bukti


Perbedaan Karangan Ilmiah & Karangan Non ilmiah :

Terdapat perbedaan-perbedaan antara karangan ilmiah dengan karangan non ilmiah, yaitu :

Pertama, Karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau empiri.

Kedua, Karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.

Ketiga, Dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah.  Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah.
Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.



DAFTAR PUSTAKA

1.      Putra, Hedi. 2013. “Pengertian dan Jenis-Jenis Karangan”. Dalam http://edukasi.kompasiana.com/2013/06/08/pengertian-dan-jenis-jenis-karangan-566867.html
2.      Wikipedia. 2014. “Karangan”. Dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Karangan.
3.      Irriyanti. 2014 . “Teori Tentang Perbedaan Karangan”. Dalam http://irriyanti.blogspot.com/2014/04/tugas-i-eori-tentang-perbedaan-karangan.html
4.      Firdaus, Mikail. 2013.  "Perbedaan Karya Ilmiah, Karya Populer, dan Karya Non-Ilmiah". Dalam http://mikailfirdaus.blogspot.com/2013/03/perbedaan-karya-ilmiah-karya-populer_15.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar