Teori
Tentang
Proposal
Sebagai bentuk pengajuan,
proposal bernilai penting dan strategis karena merupakan awal yang menentukan
keberhasilan suatu rencana program (usaha atau kegiatan). Karenanya, banyak
orang atau lembaga menjadikan proposal sebagai "senjata ampuh" untuk
menunjukkan apa saja ide, rencana kegiatan (usaha), dan program yang ditawarkan
kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Pengertian Proposal
Proposal adalah rencana yang dituangkan dalam
bentuk rancangan kerja (KBBI, 2002), perencanaan secara sistematis, matang dan
teliti yang dibuat oleh peneliti sebelum melaksanakan penelitian, baik
penelitian di lapangan maupun penelitian di perpustakaan.
Proposal memiliki arti
sederhana sebagai suatu bentuk pengajuan atau permohonan, penawaran baik berupa
ide, gagasan, pemikiran, maupun rencana kepada pihak lain untuk mendapatkan
dukungan ijin, persetujuan, dana, dan lain sebagainya (Hariwijaya, 2005:12-13).
Untuk memudahkan pengertian dari proposal yang
dalam tulisan ini, kita dapat membandingkannya dengan istilah proposal
penelitian dan proposal umum.
Proposal Penelitian dalam dunia ilmiah (pendidikan) yang disusun
oleh seorang peneliti atau mahasiswa yang akan membuat penelitian (skripsi,
tesis, disertasi). Dalam dunia ilmiah, proposal adalah suatu rancangan desain
penelitian (usulan penelitian) yang akan dilakukan oleh seorang peneliti
tentang suatu bahan penelitian. Bentuk proposal penelitian ini, biasanya
memiliki suatu bentuk, dengan berbagai standar tertentu seperti penggunaan
bahasa, tanda baca, kutipan dan lain lain.
Sedangkan Proposal Umum yang sering
digunakan sebagai usulan atau rancangan kegiatan. Bentuk proposal ini memiliki
banyak kemiripan dengan model proposal penelitian yang digunakan dalam dunia
ilmiah, namun karena sifatnya yang lebih umum maka proposal umum biasanya lebih
lentur dalam penggunaan bahasa dan tidak terlalu kaku dalam aturan penulisan.
Namun, walaupun lebih bebas, penulisan Proposal umuu tetap harus mengindahkan
kaidah-kaidah dan sistematika tertentu, agar dapat dengan mudah dimengerti oleh
orang-orang yang membaca proposal tersebut.
Jenis-Jenis Proposal
Berdasarkan bentuknya, proposal dapat dibedakan
menjadi beberapa jenis, yaitu : proposal berbentuk formal, semiformal dan
nonformal.
1. Proposal berbentuk formal
terdiri atas tiga bagian utama, yaitu:
bagian pendahuluan, yang terdiri atas: sampul
dan halaman judul, surat pengantar (kata pengantar), ikhtisar, daftar isi, dan
pengesahan permohonan.
isi proposal, terdiri atas: latar belakang,
pembatasan masalah, tujuan, ruang lingkup, pemikiran dasar (anggapan dasar),
metodologi, fasilitas, personalia (susunan panitia), keuntungan dan kerugian,
waktu, dan biaya. bagian pelengkap penutup, yang berisi daftar pustaka, lampiran,
tabel, dan sebagainya.
2. Proposal
semiformal dan nonformal
merupakan variasi atau bentuk lain dari bentuk
proposal formal karena tidak memenuhi syarat-syarat tertentu atau tidak
selengkap seperti proposal bentuk formal.
Isi Proposal
Isi proposal ada dua, seperti yang diatas adalah
: isi proposal yang berbentuk kompleks, dan yang sederhana meliputi: nama
kegiatan (judul), dasar pemikiran, tujuan diadakannya kegiatan, ruang lingkup,
waktu dan tempat kegiatan, penyelenggara (panitia), anggaran biaya, dan
penutup. Seperti proposal pembangunan masjid, proposal pertandingan olahraga,
proposal pentas seni. dan sebagainya. Proposal Rencana Kegiatan seperti Usaha
(Bisnis), Organisasi Pengurus dan Kepanitiaan, dan Proposal Bantuan Dana
(Sponsorship).
Ciri-Ciri Proposal
1.
Proposal dibuat untuk
meringkas kegiatan yang akan dilakukan
2.
Sebagai pemberitahuan pertama suatu kegiatan
3.
Berisikan
tujuan-tujuan, latar belakang acara
4.
Pastinya proposal itu
berupa lembaran-lembaran pemberitahuan yang telah di jilid yang nantinya
diserahkan kepada si empunya acara.
Langkah-Langkah Penulisan Proposal
1.
Pendahuluan
Berisi tentang hal-hal dan kondisi umum yang
melatarbelakangi dilaksanakan kegiatan tersebut.
Hubungan kegiatan tersebut dalam kehidupan
sehari-hari(nyata)
Point-point pembahasan pada pendahuluan ini,
mengacu pada komponen S-W-O-T yang telah dibahas sebelumnya.
2.
Dasar Pemikiran
Berisi tentang dasar yang digunakan dalam
pelaksanaan, misalnya: Tri Darma Perguruan Tinggi, program kerja pengurus dan
lainlain
Jika kegiatan tersebut bukan dari organisasi,
maka didasarkan secara umum, misalnya : Peraturan Pemerintah No sekian
3.
Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan
tersebut ( umum dan khusus)
Tentukan juga keluaran ( output ) yang
dikehendaki seperti apa
4. Tema
Tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut
Tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut
5. Jenis Kegiatan
Diperlukan untuk menjelaskan rangkaian kegiatan
yang akan dilaksanakan jika kegiatannya lebih dari satu,
Menjelaskan bentuk dari kegiatan tersebut.
Misal: berupa Seminar, Pelatihan, penyampain materi secara lisan, Tanya jawab
dan simulasi dll.
6. Target
Berisi uraian yang lebih terperinci dari Tujuan (Point 3) terutama mengenai ukuran-ukuran yang digunakan sebagai penilaian tercapai atau tidaknya tujuan.
Berisi uraian yang lebih terperinci dari Tujuan (Point 3) terutama mengenai ukuran-ukuran yang digunakan sebagai penilaian tercapai atau tidaknya tujuan.
7. Sasaran/Peserta
Menjelaskan tentang objek atau siapa yang akan mengikuti kegiatan tersebut ( atau lebih kenal dengan peserta)
Menjelaskan tentang objek atau siapa yang akan mengikuti kegiatan tersebut ( atau lebih kenal dengan peserta)
8. Waktu dan Tempat
Pelaksanaan
Tentukan dimana ,
hari, tanggal, bula, tahun serta pukul berapa akan dilaksanakan kegiatan
tersebut.
9. Anggaran Dana
Dalam anggaran disini, hanya disebutkan
jumlah total pemasukan dan pengeluaran yang diperkirakan oleh panitia,
sedangkan rinciannya dibuat dalam lampiran tersendiri.
10.Susunan Panitia
Dalam
halaman atau bagaian susuna panitia, biasanya hanya ditulis posisi yang
pentingpenting saja, seperti Pelindung Kegiatan, Ketua panitia, Streering
Commite dll, sedangkan kepanitian lengkap dicantumkan dalam lampiran.
11. Jadwal Kegiatan
Dibuat sesuai dengan perencanaan dalam kalender
Kegiatan yang telah disusun sebelumnya Atau bisa juga ditulis terlampir, jika
jadwalnya banyak.
12.Penutup
Berisi tentang harapan yang ingin dicapai dan
mohon dukungan bagi Semua pihak. Ditutup dengan lembar pengesahan proposal
Terakhir, diikuti dengan lampiran
Fungsi Proposal
Proposal
memiliki fungsi yang
sangat penting bagi perseorangan atau lembaga yang akan melakukan usaha,
program, atau kegiatan. Fungsi dari proposal adalah sebagai berikut:
Pertama proposal dapat dilakukan untuk melakukan
penelitian yang berkenaan dengan agama, sosial, politik, ekonomi, budaya, dan
sebagainya.
Kedua, proposal dapat digunakan untuk mendirikan usaha kecil, menengah, atau
besar, serta untuk mengajukan tender dari lembaga-lembaga pemerintah atau
swasta dan mengajukan kredit kepada bank. Proposal juga dapat digunakan untuk
mengadakan acara seminar, diskusi, pelatihan, dan sebagainya.
Daftar
Pustaka
1. Wikipedia.
2013. “Proposal”. Dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Proposal
2. anon.
2013 . “Pengertian,jenis,fungsi proposal”.
Dalam http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-fungsi-jenis-proposal.html
3. Hutomo,
Pray Yulio. 2014. “Teori-Teori Tentang
Proposal”. Dalam http://pray-yuliohutomo.blogspot.com/2014/04/teori-teori-tentang-proposal.html
4. Hendry.
2010. “Menyusun Proposal Penelitian”. Dalam http://teorionline.wordpress.com/2010/01/23/menyusun-proposal-penelitian/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar