Ada
tiga elemen dalam strategi pemasaran yaitu segmentation, targeting dan
positioning. Segmentasi pada dasarnya adalah suatu strategi untuk memahami
struktur pasar. Sedangkan targeting adalah persoalan bagaimana memilih,
menyeleksi dan menjangkau pasar. Setelah pasar sasaran dipilih, maka proses
selanjutnya adalah melakukan positioning. Positioning pada dasarnya adalah
suatu strategi untuk memasuki jendela otak konsumen. Positioning biasanya tidak
menjadi masalah dan tidak dianggap penting selama barang-barang yang tersedia
dalam suatu masyarakat tidak begitu banyak dan persaingan belum menjadi sesuatu
yang penting. Positioning baru akan menjadi penting bilamana persaingan suda
sangat sengit.
Segmentasi
Kotler,
mendefinisikan segmentasi pasar sebagai suatu proses untuk membagi pasar
menjadi kelompok-kelompok konsumen yang lebih homogen, dimana tiap kelompok
konsumen dapat dipilih sebagai target pasar untuk dicapai perusahaan dengan
strategi bauran pemasarannya, sedangkan Murphy, mendefinisikan segmentasi pasar
sebagai suatu proses membagi sekeluruhan pasar (lingkungan) yang heterogen
menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil dan homogen dengan kebutuhan yang
relatif serupa yang diharapkan dapat dipenuhi oleh suatu perusahaan dengan
baik.
Segmentasi
pasar membantu perusahaan untuk membuat suatu produk yang spesifik dan memenuhi
kebutuhan sebagian pasar yang menjadi targetnya, sehingga kegunaan segmentasi
pasar untuk desain strategi pemasaran adalah sebagai berikut :
1.
Memperoleh posisi bersaing yang lebih efektif bagi
merek-merek yang ada
2.
Lebih mengefektifkan lagi posisi merek saat ini dengan
bertumpu pada pasar yang terbatas
3. Memisahkan posisi dua atau lebih merek dari perusahaan
yang sama untuk meminimalisasi kanibalisme
4. Mengidentifikasi gap dalam pasar yang menunjukkan
peluang untuk mengembangkan produk baru.
Segmentasi
pasar yang efektif harus memenuhi persyaratan berikut :
1. Dapat diukur (measureability) : menunjukkan bahwa
besar daya beli setiap segmen harus dapat diukur dengan tingkat tertentu,
meskipun pada kenyataannya beberapa variabel tertentu tidak mudah diukur.
2. Dapat dicapai (accessibility) : menunjukkan seberapa
jauh segmen dapat dijangkau dan dilayani dengan efektif.
3.
Berarti (substantially) : suatu kelompok akan pantas
disebut segmen apabila cukup besar dan atau cukup menguntungkan
4. Layak (feasibility) : menunjukkan seberapa jauh
program-program efektif dapat disusun untuk menarik minat segmen
Dalam
melakukan segmentasi pasar terdapat prosedur yang biasa dilakukan dalam riset
pemasaran, dimana tediri dari tiga tahap yaitu :
1. Tahap
survey
Para
peneliti akan mengadakan wawancara dan membentuk tim fokus untuk menambah
pengetahuan tentang motivasi, sikap dan perilaku konsumen dan untuk melakukan
hal tersebut peneliti menyiapkan kuesioner formal untuk mengumpulkan data
tentang :
Atribut-atribut
produk dan tingkat kepentingannya
Perhatian
merek (brand awareness) dan rating merek (brand ratings)
Pola
penggunaan produk
Sikap
berdasarkan kategori produk
Demografik
psikografik dan mediagrafik dari responden
2. Tahap
Analisis
Peneliti
akan menggunakan analisis faktor terhadap data untuk memisahkan variabel yang
berkorelasi tinggi, lalu dilakukan analisis pengelompokkan untuk menghasilkan
segmen-segmen pasar
3. Tahap
Pemberian Profil
Masing-masing
kelompok akan diberikan profil yang berhubungan dengan sikap, perilaku,
demografik, psikografik dan kebiasaan konsumsi media
Target
(Targeting)
Target
(targeting) adalah memilih satu atau lebih segmen pasar untuk dimasuki atau
cara perusahaan mengoptimalkan suatu pasar dan dalam penentuan target pasar
perusahaan harus menggunakan konsep prioritas, variabilitas dan fleksibilitas.
Konsep prioritas dipakai karena perusahaan tidak bisa melayani semua orang
dalam satu pasar. Konsep variabilitas digunakan untuk menghadapi situasi
persaingan yang sudah semakin meningkat, karena perusahaan tidak bisa
memberikan pelayanan yang sama kepada semua orang yang usah diprioritaskan.
Semakin sama akan semakin tidak optimal, dan perusahaan dapat optimal dalam
melayani orang jika bisa memberikan lebih banyak variasi. Konsep feksibilitas
ada hubungannya dengan variasi tadi karena semakin fleksibel, suatu perusahaan
bisa memberikan variasi tanpa banyak keluar ongkos tambah.
Posisi
(Positioning)
Pengertian
positioning diberikan oleh beberapa ahli sebagai berikut :
Menurut
Don E. Schwitz
Positioning
adalah bagaimana untuk meningkatkan sekaligus menempatkan produk yang kita buat
terhadap pesaing kita dalam pikiran konsumen, dengan kata lain positioning
dipakai untuk mengisi dan memenuhi keinginan konsumen dalam kategori
tertentu
Menurut
Kotler
Sebuah
tindakan dalam mendesain penawaran perusahaan dan image sehingga menciptakan
tempat dan nilai tersendiri dalam pikiran konsumen.
Menurut
Al Ries dan Jack Trout
Positioning
adalah segala sesuatu yang anda lakukan terhadap pikiran dari prospek, dengan
kata lain anda menempatkan produk ke dalam alam pikiran proses anda
Menurut
David A. Aaker
Positioning
merupakan kata lain dari “kesan”, dan kesan itu ditujukan kepada sejumlah obyek
yang membentuk persaingan satu sama lain.
Jadi
dapat disimpulkan positioning merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh
perusahaan dalam mendesain produk-produk mereka sehingga dapat menciptakan
kesan dan image tersendiri dalam pikiran konsumennya sesuai dengan yang
diharapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar