Minggu, 23 Maret 2014

Tulisan 2- Pemakaian Metode Ilmiah Untuk Menjawab Pertanyaan-Pertanyaan Ilmiah




Pemakaian Metode Ilmiah
Untuk
Menjawab Pertanyaan-Pertanyaan Ilmiah

“Metode ilmiah adalah pendekatan atau cara yang dipakai di penelitian suatu ilmu.”
(kamus besar bahasa indonesia )

Dari deskripsi diatas sudah bisa kita bayangkan hubungan metode ilmiah dengan penelitian, dan yang menjadi pertanyaan kali ini “Bagaimanakah metode ilmiah dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ilmiah ?”. Pada post kali ini saya akan menjelaskan tentang pemakaian metode ilmiah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ilmiah.

Metode ilmiah merupakan proses berpikir untuk memecahkan masalah
Metode ilmiah berangkat dari suatu permasalahan yang perlu dicari jawaban atau pemecahannya. Proses berpikir ilmiah dalam metode ilmiah tidak berangkat dari sebuah asumsi, atau simpulan, bukan pula berdasarkan  data atau fakta khusus. Proses berpikir untuk memecahkan masalah lebih berdasar kepada masalah nyata. Untuk memulai suatu metode ilmiah, maka dengan demikian pertama-tama harus dirumuskan masalah apa yang sedang dihadapi dan sedang dicari pemecahannya. Rumusan permasalahan ini akan menuntun proses selanjutnya.

Saat seseorang ingin melakukan penelitian, maka diharapkan peneliti mengikuti metode ilmiah yang sudah ditetapkan. Karena metode ilmiah ini penting dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan ilmiah, dengan kata lain metode ilmiah itu berguna untuk menjawab permasalahan yang akan diteliti untuk mendapatkan hasil penelitian. hasil penelitian memiliki bukti-bukti yang kuat, untuk itu sangat penting sekali penggunaan metode ilmiah dalam menjawab pertanyaan ilmiah.

Langkah-Langkah Metode Ilmiah 

 

Karena metode ilmiah dilakukan secara sistematis dan berencana, maka terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan secara urut dalam pelaksanaannya. Setiap langkah atau tahapan dilaksanakan 

1.  Merumuskan Masalah

 

Berpikir ilmiah melalui metode ilmiah didahului dengan kesadaran akan adanya masalah. Permasalahan ini kemudian harus dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya. Dengan penggunaan kalimat tanya diharapkan akan memudahkan orang yang melakukan metode ilmiah untuk mengumpulkan data yang dibutuhkannya, menganalisis data tersebut, kemudian menyimpulkannya.Permusan masalah adalah sebuah keharusan. Bagaimana mungkin memecahkan sebuah permasalahan dengan mencari jawabannya bila masalahnya sendiri belum dirumuskan?

2.  Merumuskan Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah yang masih memerlukan pembuktian berdasarkan data yang telah dianalisis. Dalam metode ilmiah dan proses berpikir ilmiah, perumusan hipotesis sangat penting. Rumusan hipotesis yang jelas dapat memabntu mengarahkan pada proses selanjutnya dalam metode ilmiah. Seringkali pada saat melakukan penelitian, seorang peneliti merasa semua data sangat penting. Oleh karena itu melalui rumusan hipotesis yang baik akan memudahkan peneliti untuk mengumpulkan data yang benar-benar dibutuhkannya. Hal ini dikarenakan berpikir ilmiah dilakukan hanya untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.

3.  Mengumpulkan Data

 

Pengumpulan data merupakan tahapan yang agak berbeda dari tahapan-tahapan sebelumnya dalam metode ilmiah. Pengumpulan data dilakukan di lapangan. Seorang peneliti yang sedang menerapkan metode ilmiah perlu mengumpulkan data berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskannya. Pengumpulan data memiliki peran penting dalam metode ilmiah, sebab berkaitan dengan pengujian hipotesis. Diterima atau ditolaknya sebuah hipotesis akan bergantung pada data yang dikumpulkan. 

4.  Menguji Hipotesis

 

Sudah disebutkan sebelumnya bahwa hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang telah diajukan. Berpikir ilmiah pada hakekatnya merupakan sebuah proses pengujian hipotesis. Dalam kegiatan atau langkah menguji hipotesis, peneliti tidak membenarkan atau menyalahkan hipotesis, namun menerima atau menolak hipotesis tersebut. Karena itu, sebelum pengujian hipotesis dilakukan, peneliti harus terlebih dahulu menetapkan taraf signifikansinya. Semakin tinggi taraf signifikansi yang tetapkan maka akan semakin tinggi pula derjat kepercayaan terhadap hasil suatu penelitian.Hal ini dimaklumi karena taraf signifikansi berhubungan dengan ambang batas kesalahan suatu pengujian hipotesis itu sendiri. 

5.  Merumuskan Kesimpulan

 

Langkah paling akhir dalam berpikir ilmiah pada sebuah metode ilmiah adalah kegiatan perumusan kesimpulan. Rumusan simpulan harus bersesuaian dengan masalah yang telah diajukan sebelumnya. Kesimpulan atau simpulan ditulis dalam bentuk kalimat deklaratif secara singkat tetapi jelas. Harus dihindarkan untuk menulis data-data yang tidak relevan dengan masalah yang diajukan, walaupun dianggap cukup penting. Ini perlu ditekankan karena banyak peneliti terkecoh dengan temuan yang dianggapnya penting, walaupun pada hakikatnya tidak relevan dengan rumusan masalah yang diajukannya.

Dalam metode ilmiah, proses berpikir dilakukan secara sistematis dengan bertahap, tidak zig-zag. Proses berpikir yang sistematis ini dimulai dengan kesadaran akan adanya masalah hingga terbentuk sebuah kesimpulan. Dalam metode ilmiah, proses berpikir dilakukan sesuai langkah-langkah metode ilmiah secara sistematis dan berurutan.



Kesimpulan

Dari penjelasan diatas, dapat  disimpulakan  bahwa Pertanyaan ilmiah adalah pertanyaan yang dapat mengarahkan pada kegiatan penyelidikan terhadap objek pertanyaan.  Sedangkan metode ilmiah adalah suatu pendekatan sistematis dalam mencari ilmu pengetahuan (atau menjawab pertanyaan penelitian) yang terdiri dari beberapa langkah, yaitu dimulai dengan melakukan observasi terhadap suatu fenomena atau gejala, identifikasi dan formulasi masalah berdasarkan observasi tadi, menyusun hipotesis, melakukan penelitian untuk menguji hipotesis, dan menarik kesimpulan.

Penguasaan teori sebagai dasar untuk menerapkan metode ilmiah juga perlu dikembangkan melalui proses pengamatan atau penelaahan. Berdasarkan  teori yang diperoleh maka kita dapat menyederhanakan penjelasan tentang suatu gejala, memprediksi, memandu perumusan kerangka pemikiran untuk memahami masalah. Bersamaan dengan itu, teori menyediakan konsep yang relevan dengan materi pembahasan  sehingga teori menjadi dasar dan mengarahkan perumusan pertanyaan penelitian.

Dari langkah-langkah itulah kita dapat mengetahui bagaimana metode ilmiah dapat memecahkan pertanyaan ilmiah.



Daftar Pustaka
1.      Faiq, Muhammad. (2013) .Pengertian dan Langkah-Langkah Metode Ilmiah. Diakses Maret 23, 2014 , dari http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/07/pengertian-dan-langkah-langkah-metode-ilmiah.html
2.      Lamuddin, Finoza.(2012). Metode Penulisan Karangan Ilmiah. Diakses Maret 23, 2014 , dari http://www.slideshare.net/rahmatdi1/metode-penulisan
3.      Artikel non personal. Tanpa Tahun. Tekhnik  Penulisan Ilmiah. Diakses Maret 23, 2014 , https://sites.google.com/site/tulisanilmiah/metode-ilmiah
4.      Uyanto, S. 2007. Pedoman Penulisan Skripsi. Jakarta: Unika Atma Jaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar