Pemakaian Metode
Ilmiah
Untuk
Menjawab Pertanyaan-Pertanyaan
Ilmiah
“Metode ilmiah adalah
pendekatan atau cara yang dipakai di penelitian suatu ilmu.”
(kamus besar bahasa
indonesia )
Dari deskripsi diatas sudah bisa
kita bayangkan hubungan metode ilmiah dengan penelitian, dan yang menjadi
pertanyaan kali ini “Bagaimanakah metode ilmiah dapat digunakan untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan ilmiah ?”. Pada post kali ini saya akan menjelaskan tentang pemakaian metode ilmiah untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan ilmiah.
Metode ilmiah
merupakan proses berpikir untuk memecahkan masalah
Metode ilmiah berangkat dari
suatu permasalahan yang perlu dicari jawaban atau pemecahannya. Proses berpikir
ilmiah dalam metode ilmiah tidak berangkat dari sebuah asumsi, atau simpulan,
bukan pula berdasarkan data atau fakta khusus. Proses berpikir untuk
memecahkan masalah lebih berdasar kepada masalah nyata. Untuk memulai suatu
metode ilmiah, maka dengan demikian pertama-tama harus dirumuskan masalah apa
yang sedang dihadapi dan sedang dicari pemecahannya. Rumusan permasalahan ini
akan menuntun proses selanjutnya.
Saat seseorang ingin melakukan
penelitian, maka diharapkan peneliti mengikuti metode ilmiah yang sudah
ditetapkan. Karena metode ilmiah ini penting dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan ilmiah, dengan kata lain metode ilmiah itu berguna untuk
menjawab permasalahan yang akan diteliti untuk mendapatkan hasil penelitian.
hasil penelitian memiliki bukti-bukti yang kuat, untuk itu sangat penting
sekali penggunaan metode ilmiah dalam menjawab pertanyaan ilmiah.
Langkah-Langkah Metode Ilmiah
Karena metode ilmiah dilakukan secara
sistematis dan berencana, maka terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan
secara urut dalam pelaksanaannya. Setiap langkah atau tahapan dilaksanakan
1. Merumuskan Masalah
Berpikir ilmiah melalui metode ilmiah
didahului dengan kesadaran akan adanya masalah. Permasalahan ini kemudian harus
dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya. Dengan penggunaan kalimat tanya
diharapkan akan memudahkan orang yang melakukan metode ilmiah untuk
mengumpulkan data yang dibutuhkannya, menganalisis data tersebut, kemudian
menyimpulkannya.Permusan masalah adalah sebuah keharusan. Bagaimana mungkin
memecahkan sebuah permasalahan dengan mencari jawabannya bila masalahnya
sendiri belum dirumuskan?
2. Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari
rumusan masalah yang masih memerlukan pembuktian berdasarkan data yang telah
dianalisis. Dalam metode ilmiah dan proses berpikir ilmiah, perumusan hipotesis
sangat penting. Rumusan hipotesis yang jelas dapat memabntu mengarahkan pada
proses selanjutnya dalam metode ilmiah. Seringkali pada saat melakukan
penelitian, seorang peneliti merasa semua data sangat penting. Oleh karena itu
melalui rumusan hipotesis yang baik akan memudahkan peneliti untuk mengumpulkan
data yang benar-benar dibutuhkannya. Hal ini dikarenakan berpikir ilmiah
dilakukan hanya untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.
3. Mengumpulkan Data
Pengumpulan data merupakan tahapan yang agak
berbeda dari tahapan-tahapan sebelumnya dalam metode ilmiah. Pengumpulan data
dilakukan di lapangan. Seorang peneliti yang sedang menerapkan metode ilmiah
perlu mengumpulkan data berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskannya.
Pengumpulan data memiliki peran penting dalam metode ilmiah, sebab berkaitan
dengan pengujian hipotesis. Diterima atau ditolaknya sebuah hipotesis akan
bergantung pada data yang dikumpulkan.
4. Menguji Hipotesis
Sudah disebutkan sebelumnya bahwa hipotesis
adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang telah diajukan. Berpikir
ilmiah pada hakekatnya merupakan sebuah proses pengujian hipotesis. Dalam
kegiatan atau langkah menguji hipotesis, peneliti tidak membenarkan atau
menyalahkan hipotesis, namun menerima atau menolak hipotesis tersebut. Karena
itu, sebelum pengujian hipotesis dilakukan, peneliti harus terlebih dahulu
menetapkan taraf signifikansinya. Semakin tinggi taraf signifikansi yang
tetapkan maka akan semakin tinggi pula derjat kepercayaan terhadap hasil suatu
penelitian.Hal ini dimaklumi karena taraf signifikansi berhubungan dengan
ambang batas kesalahan suatu pengujian hipotesis itu sendiri.
5. Merumuskan Kesimpulan
Langkah paling akhir dalam berpikir ilmiah
pada sebuah metode ilmiah adalah kegiatan perumusan kesimpulan. Rumusan
simpulan harus bersesuaian dengan masalah yang telah diajukan sebelumnya.
Kesimpulan atau simpulan ditulis dalam bentuk kalimat deklaratif secara singkat
tetapi jelas. Harus dihindarkan untuk menulis data-data yang tidak relevan
dengan masalah yang diajukan, walaupun dianggap cukup penting. Ini perlu
ditekankan karena banyak peneliti terkecoh dengan temuan yang dianggapnya
penting, walaupun pada hakikatnya tidak relevan dengan rumusan masalah yang
diajukannya.
Dalam metode ilmiah, proses berpikir dilakukan secara
sistematis dengan bertahap, tidak zig-zag. Proses berpikir yang sistematis ini
dimulai dengan kesadaran akan adanya masalah hingga terbentuk sebuah
kesimpulan. Dalam metode ilmiah, proses berpikir dilakukan sesuai
langkah-langkah metode ilmiah secara sistematis dan berurutan.
Kesimpulan
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulakan bahwa Pertanyaan ilmiah adalah pertanyaan yang
dapat mengarahkan pada kegiatan penyelidikan terhadap objek pertanyaan. Sedangkan metode
ilmiah adalah suatu pendekatan sistematis dalam mencari ilmu pengetahuan (atau
menjawab pertanyaan penelitian) yang terdiri dari beberapa langkah, yaitu
dimulai dengan melakukan observasi terhadap suatu fenomena atau gejala,
identifikasi dan formulasi masalah berdasarkan observasi tadi, menyusun
hipotesis, melakukan penelitian untuk menguji hipotesis, dan menarik
kesimpulan.
Penguasaan teori sebagai dasar
untuk menerapkan metode ilmiah juga perlu dikembangkan melalui proses pengamatan
atau penelaahan. Berdasarkan teori yang diperoleh maka kita dapat
menyederhanakan penjelasan tentang suatu gejala, memprediksi, memandu perumusan
kerangka pemikiran untuk memahami masalah. Bersamaan dengan itu, teori
menyediakan konsep yang relevan dengan materi pembahasan sehingga teori
menjadi dasar dan mengarahkan perumusan pertanyaan penelitian.
Dari langkah-langkah
itulah kita dapat mengetahui bagaimana metode ilmiah dapat memecahkan
pertanyaan ilmiah.
Daftar Pustaka
1. Faiq, Muhammad. (2013) .Pengertian dan Langkah-Langkah Metode Ilmiah. Diakses Maret 23,
2014 , dari http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/07/pengertian-dan-langkah-langkah-metode-ilmiah.html
2. Lamuddin, Finoza.(2012). Metode Penulisan Karangan Ilmiah. Diakses Maret 23, 2014 , dari http://www.slideshare.net/rahmatdi1/metode-penulisan
3. Artikel non personal. Tanpa Tahun. Tekhnik
Penulisan Ilmiah. Diakses Maret 23, 2014 , https://sites.google.com/site/tulisanilmiah/metode-ilmiah
4. Uyanto, S. 2007. Pedoman Penulisan Skripsi. Jakarta: Unika Atma Jaya